Keroncong Stamboel Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Urban


Keroncong Stamboel as a Form of Urban Culture Acculturation


  • (1) * Evie Destiana            Universitas Muhammadiyah Sidoarjo  
            Indonesia

    (*) Corresponding Author

Abstract

Keroncong Stamboel adalah salah satu bentuk dari jenis musik langgam keroncong yang merupakan hasil dari akulturasi budaya asing yang masuk ke Indonesia dan beradaptasi dengan budaya lokal, kemudian berkembang dan menjadi satu bentuk seni pertunjukan musik baru.

References

Beawata, Ensiklopedia Nasional Indonesia 15, PT. Cipta pustaka, Jakarta, 1991. Ernst Heins, Keroncong dan Tanjidor – Two Cases of Urban folk music in Jakarta, Asian Musik VII-I, Journal of society For Asian Music, 1975. George McClelland Foster, traditional cultures and impact of technological change , Harper, New York, 1962. Harmunah, Musik Keroncong – Sejarah,Gaya dan Perkembangan, Pusat musik liturgi, Yogyakarta, 1987. Jakob Sumardjo, Perkembangan Teater Modern Dan Sastra Drama Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992. Musafir Isfanhari, Musik Keroncong (Komposisi, Permainan dan Sejarah) makalah diskusi SMKI N Surabaya, April 1996. W. Lumban Tobing e.m, “Sejarah Musik Keroncong”, Radio dan Masyarakat Indonesia, no 29-30, 1950-1953.

Picture in here are illustration from public domain image (License) or provided by the author, as part of their works
Published
2012-06-29
 
How to Cite
Destiana, E. (2012). Keroncong Stamboel Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Urban. Pedagogia : Jurnal Pendidikan, 1(2), 153-160. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v1i2.38
Section
Education General